Jalan amblas, itulah yang terjadi di ruas Jl. Gajah Mada,
sepanjang beberapa puluh meter, yang menjadi topik utama. Lokasi jalan
amblas ini yaitu di depan kantor Korem 091 Aji Suryanata Kesuma,
Samarinda. Jalan Gajah Mada Samarinda adalah salah satu jalan negara
yang membentang di tepi sungai Mahakam. Beberapa bangunan penting di
jalan ini antara lain: Kantor Gubernur Kaltim, Lamin Etam, Kantor Bank
Indonesia, Kantor Pos Besar Samarinda dan Kantor Korem 091 Aji Suryanata
Kesuma.
Sebenarnya, boleh dibilang aku
memperhatikan tahapan amblasnya aspal di Jl. Gajah Mada ini. Aku lumayan
sering melalui jalan 2 jalur itu. Sejak pekan pertama di bulan Oktober lalu aku memperhatikan adanya retakan di tengah-tengah badan jalan, pada
jalur sisi pinggir sungai. Semakin hari, semakin terbentuk patahan
dengan selisih tinggi beberapa centi meter. Aku teringat ada pengendara
sepeda motor yang hampir terjatuh saat ban motornya terkena patahan
tersebut.
Pada tanggal 6 Oktober, aku mendapat
kabar bahwa patahan itu sudah berubah menjadi jalan yang amblas
sedalam ± 1 Meter. Saat aku kebetulan lewat, memang benar aspal sudah
turun dan sebagian lubang ditutupi terpal. Ruas jalan itupun ditutup dan
pengguna jalan dialihkan ke jalur sebelahnya.
Gambar
di atas kuambil beberapa hari kemudian. Selain aspal yang amblas,
trotoar pun menyusul. Turap pinggir sungai yang awalnya baik-baik saja,
turut pecah. Bagian sisi kanan gambar di atas adalah median jalan. Saat
aku mengambil gambar, ternyata bukan hanya aku yang berhenti sejenak.
Banyak pengendara motor yang menepi sepertiku dan mengambil beberapa
foto jalan amblas.
Secara resmi, penyebab amblasnya jalan
ini masih dikaji. Saat aku berbincang-bincang dengan salah seorang
pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kaltim, ia mengungkapkan
bahwa kemungkinan penyebabnya bukan karena pengikisan sungai, bila
melihat asal mula terjadi retakan.
Apa pun penyebabnya, kini kedalaman jalan
yang amblas itu sudah mencapai 3 Meter. Sementara masih belum jelas
sumber pendanaan perbaikan jalan itu. Menurut yang tertulis di situs RRI, perkiraan dana yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 55 Miliar! Wow!
Mungkin warga Samarinda masih harus
bersabar dan tetap menikmati saja perubahan jalur alternatif jalan di
sekitar Jl. Gajah Mada, Samarinda. Karena seperti yang kurasakan saat
aku berkendara, kemacetan sulit dihindari. Setidaknya, kini
warga Samarinda memiliki obyek wisata baru, yaitu jalan raya yang
amblas.
Sore tadi, saat aku kembali melewati Jl.
Gajah Mada, aku menyempatkan untuk berhenti. Tak lupa aku mengambil
beberapa gambar. Banyak orang yang juga melakukan hal yang sama.
Aku menyaksikan beberapa orang yang mengangkut tiang iklan (pada gambar di
atas) yang sudah roboh. Pakaian mereka basah, karena lubang yang
terbentuk telah terisi air sungai.
Sudah hampir setengah tahun jalan itu amblas namun tidak ada perbaikan sama sekali.
Semoga perbaikan jalan amblas
ini bisa segera dilakukan, karena dikhawatirkan semakin luas jalan yang
rusak.Bukankah Samarinda kota kaya yg kaya akan sumber daya alamnya dan Batu Bara'nya,tetapi untuk memperbaikin jalan yang amblas saja kog GAK BISA???
Yang kulihat, jalur jalan yang di sisi satunya juga sudah mulai
retak-retak. Aku sempat berpikir kemungkinan terburuk, akankah kerusakan
Jl. Gajah Mada ini nantinya akan menyerupai semburan lumpur Lapindo
yang tak terhentikan? Mungkinkah retakan jalan itu kemudian merambat ke
tempat-tempat lain dan membuat sebagian wilayah Kota Samarinda ditelan
sungai Mahakam? Nauzubillahiminzalik…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar