Rabu, 15 Mei 2013

Samarinda, Kota yang Tak Ramah Bagi Pejalan Kaki

Pedistrian ? Jangan pernah tanya jika anda berkunjung ke kota tepian. Yang namanya trotoar saja tidak ada, sebab diatas trotoar berdiri lapak-lapak kaki lima yang menawarkan dagangan. Kalau pun tidak lapak pasti di buat tempat parkir oleh toko. Aneh ?….. tentu sangat aneh bagi sebuah kota besar yang seharusnya memberikan hakbagi para pejalan kaki. Wah di Samarinda kan semuanya pakai kendaraan…..itu kata seseorang teman yang entah karena pintar atau memang karena takmau berempati pada pejalan kaki. Sekarang marilah kita tengok ke Negara-negara yang maju. Contohnya Jepang negeri nenek moyang mobil dan motor. Semaju-majunya mereka, tak semua orang memiliki kendaraan sendiri. Malah mereka memakai kendaraan umum. Kembali lagi pada hak pejalan kaki di kota Samarinda, selain trotoar yang tidak ada atauada pun di alih fungsikan, kecepatan kendaraan di Samarinda sangat mengerikan. Tak bisa di hitung berapa banyak korban kecelakaan lalu lintas saat menyeberang jalan. Jembatan penyeberangan sangat minim sehingga terkadang saya ngeri melihat begitu banyaknya anak-anak kecil yang menyeberang di tengah laju kendaraan yang sangat cepat. Dari beberapa kota yang saya pernah singgahi seperti Sanga-sanga,Balikpapan,Tenggarong dll, Samarinda adalah kota dengan laju kendaraan tercepat. Apalagi motor yang kadang melaju tanpa memikirkan jika ada pejalan kaki yang menyeberang. Kondisi ini tentunya akan sangat merugikan bagi kota Samarinda, yang sedang menggalakkan wisata Mahakam. Seberapa besar dana yang di kucurkan, seberapa banyak artis yang di datangkan jikafasilitas kendaraan umum dan daerah untuk pejalan kaki tak di buat nyaman maka semuanya itu akan sia-sia. Sebab para wisatawan domestic pasti tidak membawa kendaraan pribadi mereka ke samarinda. Padahal kota samarinda memiliki pesona yang bisa di jual, contohnya wisata sungai, cagar budaya dan pintu gerbang menuju ke daerah bagian utara yang memiliki pesona alam dan budaya yang tinggi. Andai biaya promosi dibuatkan untuk mengubah wajah samarinda menjadi kota yang ramah bagi pejalan kaki mungkin lebih baik, karena kota yang tertib, nyaman tanpa di promosikan pasti akan banyak orang berkunjung. Itu Hanya opini saya…………Anda ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar