Sabtu, 18 Mei 2013

Air Mata Pesut D Sungai Mahakam

Pesut adalah lumba-lumba air tawar. Pesut (Orcaela brevirostris) merupakan salah satu mamalia yang hidup di dalam air tawar, bernapas menggunakan paru-paru dan berkembang biak dengan cara melahirkan.Pesut dewasa memiliki berat rata-rata antara 90-200 kg dengan panjang antara 2-2,7 meter dan berwarna abu-abu. Hewan langka yang di lindungi UUD, sekarang hanya bisa ditemui di sungai mahakam. Kepunahan pun telah menghampiri maskot kota Samarinda itu. Tidak lepas dari kepentingan manusia yang telah terlampau jauh, mengolah SDA secara berlebihan demi memajukan daerah dan kesejahteraan manusia sehingga berdampak pada turunnya keanekaragaman hewani di sungai mahakam.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, Tahun berganti tahun. Waktu selalu berputar tanpa ada rasa kompromi, seakan waktu menyombongkan diri dengan terus berjalannya sang waktu. Begitu juga kehidupan si Pesut, semakin hari semakin memprihatinkan habitatnya karena telah dirusak ekosistemnya. Dulu, saat sekitar sungai mahakam belum terjamah oleh eksploitasi, iring-iringan pesut dengan angkuhnya selalu memamerkan keindahan loncatannya di tepian kota samarinda, mata manusia yang menyaksikkanya seolah-olah tersihir dengan keindahannya sehingga tidak mau melewatkan keindahannya. Segerombolan pesut pun pada saat memamerkan keindahan loncatannya seakan dapat memberikan sebuah isyarat kepada umat manusia yang sedang menyaksikan, bahwa saja sungai Mahakam adalah surganya para pesut. Kegairahannya dalam memberikan sajian hiburan setiap bulan membuat masyarakat kota Samarinda mengapresiasikan dengan menjadikan si Pesut Maskot kota Samarinda.

Kini, tidak ada lagi keangkuhan si pesut yang menghiasi kota samarinda, mungkin hanya menunggu waktu si Pesut mendapatkan label ” Legenda “. Air mata pesut kian mengalir deras di kala si Pesut tidak bisa lagi memamerkan keindahannya yang telah terenggut oleh keperkasaan kapal-kapal tambang dan juga kapal-kapal pengangkut kayu jati. Menunggu dan menunggu aksi si Pesut, kegelisahan pun menyambangi penulis Sehingga memunculkan pertanyaan di dalam benaknya. ” 

Apakah Pesut sedang meratapi kesedihan sehingga tidak ada lagi aksi loncatan sang Pesut “?

Usapkan lah air mata pesut dengan kesadaran diri kita sebagai manusia yang mencintai sesama mahkluk hidup. Masih banyak air mata- air mata yang berjatuhan yang di alami hewan- hewan yang telah terancam dari kepunahan. Saya pun beridealis, Jadikanlah sungai Mahakam salah satu dari lokasi keajaiban dunia kategori alam karena daya tariknya dengan hewan langka saat ini yaitu “Pesut”. Pulau Komodo dengan komodonya pun telah berhasil, menjadi salah satu dari 7 lokasi keajaiban dunia kategori alam. Kerja keras masyarakat Indonesia pun telah membuahkan hasil.
Pesut pun berharap masyarakat Indonesia berbalas budi kepadanya pada saat ini. Balas budi terhadap loncatan-loncatan yang indah nan angkuh memberikan hiburan bagi sejuta pasang di Indonesia bahkan dunia pada saat itu.

SELAMATKAN PESUT DARI KEPUNAHAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar